CHAPTER 20
Blade
“Heaaaa!” barret berlari menuju axe.
Trang!! Serangan barret berhasil ditahan axe.! “Percuma! Percuma ! percuma! Sudah berkali kali kukatakan, kekuatanmu Cuma segitu, tak akan bisa mengalahkan ku!”. Axe Menyerang balik. “Counter Helix!”
“Ukh!”
Barret merunduk, berhasil menghindari counter helix, namun kaki axe cepat dan ia berhasil ditendang jatuh.
Buak!! Baret terlempar sekitar 5 meter.
“Ukhha!”Barret memuntahkan darah lagi. Spertinya ia tidak bertahan lama.
Blade
“Heaaaa!” barret berlari menuju axe.
Trang!! Serangan barret berhasil ditahan axe.! “Percuma! Percuma ! percuma! Sudah berkali kali kukatakan, kekuatanmu Cuma segitu, tak akan bisa mengalahkan ku!”. Axe Menyerang balik. “Counter Helix!”
“Ukh!”
Barret merunduk, berhasil menghindari counter helix, namun kaki axe cepat dan ia berhasil ditendang jatuh.
Buak!! Baret terlempar sekitar 5 meter.
“Ukhha!”Barret memuntahkan darah lagi. Spertinya ia tidak bertahan lama.
Tiba tiba..barret teringat sesuatu
Siang ini panas sekali. Matahari sangat terik. Namun, cuaca tidak menjadi penghalang barret untuk berlatih pedang dengan yurnero di pesisir pantai saat itu.
“Barret, hari ini adalah hari terahir kita berlatih. Menakjubkan sekali, kamu mempunyai kecepatan mempelajari yang sangat tinggi. Sebagai penghargaan, akan ku ajarkan jurus andalan ku.”
“Apa itu?”
“Blade Dance. Sebuah teknik pedang yang sangat sangat kuat, teknik ini orisinal dari Magina sang master moonblade.”
“Bagaimana aku mempelajarinya, master??”
“Mudah saja, Cukup kumpulkan seluruh mana dan energi potensial mu ke kaki dan tangan, lalu ledakkan secara bersamaan seperti ini.”
Yurnero menyiapkan kuda kudanya, tiba tiba tangan dan kaki yurnero tmapak berbayang dan mengelurkan cahaya oranye.”Uuooh!!!”
Blitz!!Blitz! crashh!!
Dalam sekejap yurnero sudah berada di ujung dan membelah Ombak yang datang.
“Whoa!!”
“Bagaimana, ayo coba kau praktekkan!”
“Baik!” barret mengambil ancang ancang yang sama dengan yurnero.
BLITZ!
Barret berhasil Membelah ombak, bahkan lebih dahsyat dari yurnero.
“HEBAT!!!” Barret dan yurnero berteriak bersamaan.
Mereka saling menoleh, lalu tertawa.
“Apa nama jurus ini, master?”
”Omni Strike”.
Barret bangkit kembali. Ditatapnya mata axe Yang penuh kebencian.
Ia melakukan posisi kuda kuda, lalu memejamkan mata.
“Posisi ini…tidak mungkin ia bisa jurus itu!!…”Kata axe.
“Omni….Strike!”
Barret membuka matanya. Pedangnya diselimuti api yang berkobar.Seluruh tubuhnya berbayang dan berwarna oranye.
Blitz! Blitz! Jrasss!!
Axe Tertebas sangat dalam. Saking cepatnya barret sudah berada di belakang axe.
“UOOOOOOOOOOOOOOOOOO!” Axe Melolong kesakitan,ia panik lalu Menoleh kebelakang.. “Graaa! Culling Blade!”
“Belum selesai!” teriak barret.
Blitz Blitz Blitz! Axe Tertebas lagi sebelum ia bisa melancarkan serangannya ke barret.
“HIAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!”
BLITZ! JRASS!
Kali ini serangan barret Membunuh dan membelah axe menjadi dua.
“AAAAAAAAAAAAAAaaa….”
Bzit!! Tubuh barret kembali normal. Seluruh badannya bergetar. Pedangnya hangus menjadi abu karena dimakan apinya sendiri.Ia melihat axe yang mati.
“ohok ohok!” barret terjatuh dan pingsan.
Di sudut lain, Para Chaos Orc kabur setelah menerima serangan beruntun dari angin puyuh, dari slithice dan juga mimi.
“Hosh,,hosh… jadi…bagaimana kamu dapat heli itu?”
“dari Tinker, teman ku! Ngomong ngomong om om itu siapa?”
“OH, hai! Aku chen!”. “Aww..aww!!” Slithice kesakitan.
“Oh! Bertahanlah, aku akan mengoleskan healing salve!”
Sembari mengoleskan chen bertanya “kita harus mencari barret sekarang, karena panik tadi aku memindahkannya hanya di sekitar sini..”
“Yuk! Aku bantu cari!”
“Lho?ngomong ngomong mana fuzzy?”
“Ha?iya ya, dari tadi aku tak melihatnya?”
“Ya sudah, sekalian saja kita cari dia.”
Barret Terbangun lagi. Seluruh badanya sakit.ia melihat fuzzy yang terkapar.
“Ukh… aku harus menolongnya…” barret mendatangi fuzzy, lalu ia mengeluarkan sebuah Tube yang isinya air bening yang tinggal setengah, dan meminumkannya ke fuzzy.
Semenit kemudian, fuzzy wuzzy bangun.
“Uuukh… apa yang terjadi…?”
“Tenang…semua nya aman..axe sudah kukalahkan”
“hebat sekali…lho..bagai mana lukaku dan lukamu sembuh kembali?”
“aku mengisi tube ini dengan air di fountain yang tadi kudatangi, sudah kuduga airnya mengandung penyembuh…Guh!!”
“Hei! Barret! Bertahanlah.. ayo kita kembali!”
Fuzzy lalu menggendong barret, ia memasuki gua tempat ia kabur dari angin puyuh tadi.
“Terimakasih ya fuzzy…” kata barret.
”tak apapa..harusnya aku yang berterima kasih padamu..heheh…ngomong ngomong, pedangmu mana?”
Barret tidak menjawab. Fuzzy menengok kebelakang. Barret sudah tidak sadarkan diri lagi.
“istirahatlah, kawan…”
CHAPTER 21
The Cave
Fuzzy Keluar dari gua,menggendong barret. Ia bertemu Slithice ,mimi dan chen di depan pintu gua.
“Lho, fuzzy dan barret! Baru saja kita mau cari..”
“Hei,bagaimana keadaan kalian?dimana si axe itu?”
“Tenang,tenang..dia sudah dikalahkan oleh si hebat ini.” Fuzzy menggoyang2kan barret.
“Kalian juga berhasil mengalahkan musuh kan?”
”Tentunya! Ngomong ngomong, kenapa Bulu2 mu hangus begitu? Hitam putih2”
“!Hahahaha!! Kamu persis kungfu panda, fuzzy!” Kata Mimi.
“sial! Inisemua gara2 infernal bodoh itu!”
“Bagus deh, dengan begini tugas kedua kita tuntas, ayo pulang ke markas!”
Ursa Mengeluarkan Scroll of town portal.
“Oh!, benda itu tak bisa digunakan tauk!”
“Hah?”
“Iya, kita kan berada di benua yang beda, jadi nggak bisa pakai! Kalau ke tenda orc sih masih bisa…”
“Lalu..bagaimana kita pulang?”
“ya kita Kembali ke tenda tenda orc dulu dengan portal itu..”
“iya…aku masih ada urusan dengan tinker!”
“Yaudah..yuk!”
Mereka memegang Scrollnya bersamaan..lalu memejamkan mata.
Beberapa detik kemudian, mereka pun sampai di tenda orc.
Yurnero yang pertama kali melihat mereka.langsung saja ia mendatangi nya.
“Oh, kalian kembali..bagaimana Hasilnya??”
“Sukses besar…hahaha!!”
“Bagus! Kalian memang hebat.”
“Hehehe…ngomong ngomong, aku numpang istirahat sebentar yah! Aku cape sekali…”
Bruk! Fuzzy terkapar.
“Walah walah…bukannya cari tempat dulu…kau ini berat tauk..” kata slithice
“sudah sudah, biarkan dia istirahat disitu, yuk kita masuk!” kata yurnero sambil mengambil dan menggendong barret.
“Ehm…nggak deh…aku…juga…di…sini saja..”
Bruk! Slithice pun terkapar
Yurnero yang melihatnya hanya bisa tertawa bangga. “Hai Chen,lama tidak berjumpa! Apa kamu mau menjatuh kan diri disitu juga?”
“Oh… nggak kok! Aku masih punya tenaga untuk berjalan…yuk!”
Mereka bertiga pun masuk ke tenda yurnero. Namun di pintu tenda shaman,chen pun jatuh terkapar…
“……” yurnero tersenyum bangga, lalu merebahkan barret di kasurnya.
“uh…Dingin sekali tempat ini..”
“Iya..”
Barret dan Mimi berada di sebuah padang salju. Cuaca nya sangat extrim.
mereka mencari tempat berlindung dari hujan salju yang sangat lebat. Tidak lama kemudian, ia menemukan suatu gua, celah nya cukup lebar untuk dimasuki.
Mimi mengambil Suatu balok kayu yang besar, lalu dibawa masuk ke dalam gua. Barret membakarnya dengan pedang api untuk dijadikan penghangatan.
“Sampai kapan badai ini berakhir?”
“Entahlah… barret…aku masih kedinginan…” kata mimi dengan gemeretak gigi. Walaupun sudah menyalakan api unggun, ia tetap saja kedinginan sampai ingusan.
“Sini..peluk aku saja..”
“Eh…gak papa nih?”
“Iya…”
Mimi pun memeluk barret. Badannya mulai menghangat sedikit. Entah kenapa ia merasa nyaman sekali.
Grauwwwwwwwwwwww……
Barret dan mimi kaget. Suara itu datangnya dari dalam gua.
“apa itu!”
“Entahlah…ayo kita cek!ehm…kalau masih dingin pakai saja jaketku”
“Iya…terimmakasih ya…”
Barret dan mimi menelusuri ke dalam gua. Ternyata gua itu sangat dalam, sudah 5 menit mereka menelusuri gua itu.
Grauwwwwwwwwwwww……
“Perhatikan langkahmu, mimi!...suara itu semakin mendekat…”
Semenit kemudian, barret dan mimi terkejut. Di dalam gua itu terdapat sebuah Altar Besar berkilauan es. Barret dan mimi dengan hati hati memasukinya.
Bangunan es ini dari bentuknya adalah sebuah istana es yang besar, terdapat 2 buah singgasana.
“MMmmmh….!mmmmh!....” Sebuah suara terdengar di balik singgasana.
“sepertinya, suaranya berasal dari sana, siapkan senjatamu! Siapa tahu itu scourge atau binatang buas…”
Barret dan mimi berjalan ke arah singgasana, ia melihat sebuah kurungan es yang sedikit digantung. Kurungan itu digedor gedor dari dalam. Mimi mengintip ke celah lubang yang ada.
“ada orang didalamnya! Ayo buka!” kata mimi.
“Masa? Aku takut dia scourge!”
“Sudah lah! Buka saja!”
”Baik,baik! Tapi dengan apa?”
“Kita hancurkan saja gerendelnya!”
Barret dan mimi memukulkan senjatanya ke arah gerendel yang dikunci. Pintu kurungan itu terbuka.
Dari dalam kurungan itu, Terdapat seorang manusia wanita. Wajahnya sangat cantik tetapi ia terlihat pucat dan sangat lemas.wanita itu tampak sangat kaget ketika melihat barret.
“Sayang!! Akhirnya kamu menemukanku!!” wanita itu memeluk barret.
“?????”…barret heran. Wanita itu lalu menciumi barret. Mimi yang melihatnya hanya bisa terbengong bengong.
“Huhuhuhu…3 bulan aku terkekang disini, sayang... “kalau sayang tidak menolongku… seminggu lagi aku akan dijadikan masakan lycanthrope itu…” curhat nya.
Kepala Barret Pusing.”Ukh..sebenarnya kamu…” GRAOWWWW….
“Oh, tidak! Dia datang, ayo sembunyi!”
Dari arah pintu, keluarlah Seorang Pria Besar bersama 2 Serigala hitam yang besar.mereka semua berlambang scourge
“ho ho ho…lihat siapa yang ada disini…sang pangeran yang menolong tuan putrinya? Seperti di cerita dongeng saja…”
“ooh…tidak…kita terlambat…”
“Kalian tidak akan kembali hidup hidup… GRAOWWWWWW!!”
Pria besar itu Berubah menjadi Serigala besar berwarna ungu.
Ia melompat tinggi dan menerkam barret.
“WUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!”
“Hei! Ia terbangun!” kata slithice.
Barret terbangun dari kasurnya. Tempat ini adalah tenda orc. Sepertinya tadi hanyalah mimpi.
“Huf…syukurlah… sudah 2 hari ia tidak bangun..kata fuzzy wuzzy…”
“Tadi itu apa? Kok rasanya seperti beneran..” tanya barret.
“Apanya?”
“Tidak…hanya mimpiku saja…”
“Kamu tidak apa apa kan?”
“huft..syukurlah… kamu istirahat saja dulu,fuzzy akan menyiapkan persediaan untuk kalian pulang nanti”.
“oh…oke…” slithice dan fuzzy meninggalkan barret dari ruangannya.
Uuh..Sebenarnya yang tadi itu apa…? Siapa wanita itu???
CHAPTER 22
The Destiny
2 hari kemudian, Sebuah Kapal cepat dari teknologi goblin telah disiapkan.
“Mimi, jadi kamu tetap disini?” tanya fuzzy.
“Ya..aku ingin disini, tetap bersama teman2 goblinku, dan kalau disni aku juga bisa menengok makam adikku tiap saat.”
“Kamu??”
“ehm… aku dapat tugas baru, aku dan chen akan menjaga pos ini.”
Fuzzy dan barret manyun.
“Hahaha,,,merasa kesepian ditinggal mereka?tenang saja.. aku ikut bersama kalian kok!”kata yurnero.
“benarkah?” kata barret.
“Ya,, yuk berangkat! Kapalnya sudah siap! Pengemudi kapal juga sudah siap..”
Yurnero masuk ke kapal.
“Mimi..slithice…senang bisa bertemu kalian, teman. Jaga diri baik baik ya!”
“iiaa..” kata mimi. “Pasti…fuzzy..hati hati yah!”
Mereka semua berangkulan satu sama lain.
Magina dan mirana Menuruni pegunungan.. melewati danau yang luas lalu masuk ke dalam hutan lebat.
“Kita sampai… siapkan senjata mu mirana. Disini banyak Chaos orc dan blood elf yang bergabung dengan terrorblade.”
Magina dan mirana mengendap endap..dengan hati hati mereka menuju sebuah pohon yang sangat besar.
Seorang blood elf sedang berpatroli menyisir pepohonan. Srak Srak! Ia menebangi semak belukar dengan clurit.
Blink! Syatt! Tiba tiba Moonblade besar Menempel di lehernya.
“Katakan dimana terrorblade.atau benda tajam ini akan menusuk lehermu.”
Blood elf itu panik. “U..u…di dalam shadow tree itu… di ruangan paling bawah…tuan…jangan bunuh aku…”
“Jras!”tiada ampun buat blood elf itu
“Mirana, bagaimana? “
“aman, tempat ini penjaganya hanya blod elf itu. Ayo masuk!”
Magina dan mirana mengendap endap menuju Shadow tree. Pohon itu bentuknya sama seperti pohon beringin biasa pad umumnya, tapi pohon itu berlubang besar yang menuju kebawah.
“Ayo masuk..”
“Hmm..apa macanku bisa masuk?”
“Tunggu sebentar, aku cek dahulu.” Mgina masuk ke dalam lubang itu.
“Hati hati!”
Krrsk Krrsk!
Mirana menoleh, secepat kilat ia menembakkan panahnya ke arah semak semak yang berbunyi.Wushh! Jleb!
Dari dalam semak itu keluarlah seorang suku Draenei yang menggunakan 2 pedang. “Sssh… dari dulu kau selalu saja tidak menyadariku!untung aku sempat menghindar”
“Uh..oh..Gondar!…maaf..ngomong ngomong Kamu kok disini?”
“Tentu saja mengawasi gerak gerik scourge! Yang seharusnya bertanya itu aku, tauk! Magina ngapain sampai masuk ke situ?”.
“Ia sedang mengecek keadaan di dalam situ..”
“Sebaiknya kita menyusul dia, walaupun level kita guardian tetap saja berbahaya menyusuri camp scourge sendirian!”
“Oh..Oke…Yuk!”
Sementara itu, magina sudah sampai dibawah. Terdapat Sebuah kubah Besar, dengan sungai yang airnya berwarna merah. Banyak lubang lubang besar di depan. Magina melongok Ke dalam lobang tersebut. “Teleport device… ini pasti terhubung ke suatu tempat atau ruangan… aku harus bilang ke mirana…” ,magina berbalik dan menuju Semak semak tempat dia mendarat.
“hah…??sial, ternyata ini jebakan magis!” magina tercengang ketika melihat pijakan tangga menuju ke atas telah hilang.
“cih..berarti aku harus masuk ke lubang itu..” magina pun melompat ke salah satu lubang yang ada.
Wuzzz…Magina mendarat di Sebuah Koridor. Koridor itu agak sempit, semuanya berwarna hijau.Banyak Ruangan ruangan yang ada di sisi kanan dan kiri. Magina lalu berjalan ke depan, berhati hati jikalau ada seorang scourge yang melihatnya. Ia melihat sebuah pintu berwarna kuning yang mencolok dengan ukiran khas night elf. Karena penasaran magina membuka pintu itu dengan hati hati.
Magina masuk ke dalam ruangan itu. Ruangannya sangat gelap. Banyak rantai rantai dan buku buku berserakan. Tiba tiba ia merasakan sebuah hawa,a yang sangat ia kenali.
“Hahaha…seperti dugannku…kamu datang lagi..”
Blitz! Tiba tiba semua obor menyala, dan kini ruangan terang. Magina melihat, saudara kembarnya sendiri, terrorblade. Perawakannya sama persis dengan magina, tetapi ia memiliki tanduk dan sayap yang besar.
“aku kesini untuk yang terahir kali nya, terror…”
“Sudah kubilang, aku sudah menjual diriku pada scourge, aku tidak bisa kembali, bodoh…”
“Kalau gitu kamu akan kupaksa kembali!” Magina mengacungkan moonbladesnya.
“begitu ya…baiklah kita Selesaikan urusannya disini…” terrorblade mengeluarkan moonblades nya.
“heaaaaaaaaa!” magina dan Terrorblade pun bertarung, beradu moonblades.
Selama di kapal, Barret , fuzzy dan yurnero berlatih keras untuk menghadapi musuh musuh berikutnya. 12 hari pelayaran dilalui dengan aman. Akhirnya sampailah mereka di pelabuhan tanjung, lalu dengan scrol of town portal mereka teleport ke markas sentinel.
Keadaan disana sangat berbeda dengan dahulu. Banyak pasukan treant dan druid yang berseliweran kesana kemari.
Furion Menyambut kedatangan barret dkk dengan Sukacita. Furion mengajak barret untuk singgah di ruang elang.
“apa kabar, yurnero!”
“Baik, furion!”
“Kudengar kalian berhasil mengalahkan 2 dari royal guard scourge, ya!”
“Betul, hahaha!” fuzzy tertawa bangga seakan akan dia yang mengalahkan 2 komandan scourge. Barret hanya cengar cengir saja melihat tingkah fuzzy.
“Bagus! Namun tugas kita belum selesai,masih ada satu artifak yang disembunyikan oleh elder goldenkey. Menurut Informasi kudapat, artifak itu bernama Bloodstone. Letak Artifak itu belum pasti, Tapi yang pasti berada di Lordareon. Itu tidak jauh darisini.
“Oh, Berarti tugas ini akan lebih mudah, dong ya!”
“mungkin…” barret berpikir. Ia teringat sesuatu.
Lordareon… kata itu sering sekali kudengar…tapi dimana??
“Hei… Kamu tidak apa apa?” kata furion melihat barret yang memegangi kepalanya.
“Ya..aku hanya sedikit lelah saja..”
“oke, dengarkan sedikit lagi dan kalian boleh istirahat. Jadi, disana terdapat Markas sentinel juga, yang dipimpin oleh Nortrom dan Alleria. Kalian akan kupersiapkan untuk berangkat 2 hari lagi.”
“baik…apakah kita boleh pergi sekarang?”
“Oke. Istirahatlah.”
Yurnero, fuzzy dan barret pun pergi meninggalkan furion.
“ehm… sebentar,yurnero…ada yang ingin kubicarakan padamu.”
“apa itu?”
“Apa kau sudah mengetahui kabar dari Alleria?”
“Belum..”
“Blood Elf. Populasi mereka bertambah sangat banyak. Mereka mengancam keberadaan markas sentinel.ehm…Sebisa mungkin kamu lindungi barret dari mereka. Dia kunci kemenangan sentinel dari scourge terkutuk itu.”
“Baik, furion… aku akan lindungi dia semampuku.”
“satu lagi… apa kamu sudah dapat kabar dari magina dan mirana? Sudah seminggu mereka pergi dari sentinel, aku takut mereka ada apa apa.”
“Aku sudah kirim temanku, gondar, untuk mencari mereka. Namun aku belum mendapat kabar terbaru. Kita tunggu saja…”
“Semoga, mereka tidak apa apa ya!”
“Iya… ehm…aku permisi dulu…” yurnero berlalu.
Furion berdiri,lalu berjalan menuju perpustakaan. Ia mencari cari sebuah buku dan menemukannya di bagian paling atas dari perpustakaan itu.
“The Human Legend:the Great Kingdom Of Lordareon”
Furion membaca buku itu sampai habis, lalu menutupnya dan menaruhnya di meja yang kelihatan kumal.
“huft…seandainya kerajaan besar itu msih ada…”
Tiba tiba furion ingat sesuatu.
“Barret! Ketika tadi aku menyebut nyebut Lordareon, tiba tiba ia pusing! Mungkin ingatannya mencerna berat kata lordareon. Ini pasti ada hubungannya dengan kejadian yang dialami barret sebelumnya…”
0 komentar:
Post a Comment
Tinggalkan Komentarmu Sob.